Penyakit kencing tikus atau sering disebut leptospirosis memang membahayakan namun dengan perhatian dan perawatan yang tepat, bahaya yang lebih besar dapat dicegah. Berikut informasi seputar gejala, bahaya, dan obat penyakit kencing tikus yang harus kita ketahui.
Penyakit kencing tikus atau sering disebut leptospirosis juga dikenal sebagai demam canicola, demam ladang tebu, dan demam 7-hari. Penyakit ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1886 oleh Adolf Weil sehingga disebut juga sebagai penyakit atau sindrom Weil. Kuman leptospira dapat hidup di air tawar selama lebih kurang 1 bulan. Bahkan leptospira juga bisa bertahan di tanah yang lembap, tanaman, maupun lumpur dalam waktu lama.
Kuman leptospira ini dapat 'berenang' di air sehingga bisa menginfeksi kaki manusia yang sedang terluka. Leptospira juga bisa menginfeksi seseorang melalui makanan atau minuman. Umumnya laporan orang yang terkena leptospirosis terjadi setelah banjir.
Penyakit kencing tikus umumnya ditularkan melalui kotoran dan kencing tikus. Gejala atau shympton penyakit kencing tikus ini mulanya menyerupai gejala flu biasa, yakni demam tinggi, sakit kepala, menggigil, dan nyeri. Pada tahap lebih lanjut, shympton penyakit kencing tikus adalah muncul gejala berupa muntah, sakit kuning, nyeri perut, diare dan ruam.
Tanda penyakit kencing tikus ini umumnya terjadi selama seminggu. Jika jangkitan penyakit kencing tikus ini tidak diperhatikan dan ditindaklanjuti dengan perawatan yang tepat maka akan menyebabkan infeksi, dan pada tahap selanjutnya akan dapat menyebabkan kerusakan ginjal, hati, meningitis, gangguan pernapasan hingga kematian. Sedemikian bahaya penyakit kencing tikus ini maka kehati-hatian dan kecermatan sangat penting.
Mengkonsumsi antibiotik atau berobat ke klinik terdekat merupakan cara yang perlu diambil untuk mengobati demam kencing tikus atau penyakit leptospirosis ini, tetapi alangkah lebih baik jika kita melakukan pencegahan agar terhindar dari derita penyakit ini. Adapun secara medis, obat-obatan untuk menangani penyakit kencing tikus ini umumnya berupa antibiotik seperti enicillin G, amoxicillin, ampicillin, erythromycin, tetracycline, doxycycline dan cephalosporins.
Agar terhindar penyakit kencing tikus, hal pertama yang harus dilakukan adalah membersihkan lingkungan. Kita dapat memulainya dengan melindungi diri, yaitu memakai sarung tangan dan sepatu bot ketika melakukan pembersihan tersebut. Tempat penampungam air harus ditutup dengan baik agar terhindar dari kontaminasi kotoran tikus. Kita perlu menghindari pencemaran yang disebabkan oleh tikus dengan cara menjaga kebersihan diri sendiri, tempat tinggal, dan lingkungan agar tikus enggan berlama-lama tinggal dan menyebarkan penyakit.
Itulah gejala, bahaya, dan obat penyakit kencing tikus yang harus kita ketahui. Mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Jadi, pastikan lingkungan sobat bersih dari tikus. Lakukan secara rutin agar binatang yang sangat bandel ini dapat pergi jauh dari rumah sobat. Semoga bermanfaat. Salam.